Target
costing and cost analysis for pricing decisions
I.
TARGET
COSTING
1.
Pengertian
Target Costing
Persaingan
bisnis yang semakin ketat menuntut manajemen untuk berpikir lebih keras
mengenai kebijakan yang harus dilakukan untuk tetap bertahan atau menjadi lebih
unggul dalam bisnis. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh tehadap
persaingan bisnis adalah faktor harga atau pricing. Metode penentuan harga akan
sangat berpengaruh dalam hal ini. Dalam penentuan harga penentuan target cost
adalah langkah yang terbaik. Berikut adalah beberapa literature yang
menerangkan pengertian target costing:
1. Menurut
Hansen dan Mowen (2000): “Kalkulasi biaya target (target
costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan
harga (harga target) dimana pelanggan bersedia membayarnya. Ini juga sering
disebut sebagai kalkulasi biaya berdasarkan harga (price-driven costing).”
2. Menurut
Horngren, Sundem, Stratton (1999): “ Target costing adalah manajemen cost tool
untuk membuat penghematan cost yang berfokus utama pada kelangsungan produk.”
3. Menurut
Glenn Uminger (1998): “Target costing adalah strategi perencanaan profit dan
system cost manajemen yang berfokus pada keinginan customer, kebutuhan dan
nilai-nilai, dibuktikan dalam pengiriman barang dan pelayanan.”
Dapat
disimpulkan bahwa target costing adalah suatu metode penentuan biaya
produk berdasarkan harga yang bersedia dibayar oleh konsumen, yang bertujuan
untuk mengurangi biaya agar target laba yang dikehendaki dapat tercapai.
Berdasarkan definisi tersebut penelitian ini merumuskan bahwa
metode target costing memiliki keterkaitan yang erat dengan istilah
: (1) Perencanaan laba; (2) Harga; dan (3) Biaya.
2.
Tujuan
Target Costing
Menurut
Garrison, Noreen (2001), metode target costing dikembangkan berdasarkan
observasi dari dua karakteristik penting pasar dan biaya.
1.
Perusahaan tidak dapat
mengendalikan harga, kecuali pasarlah (permintaan dan penawaran) yang
menentukan harga, dan perusahaan yang berusaha untuk mengabaikan hal ini,
mereka menanggung resikonya sendiri.
2.
Sebagian besar biaya produk
ditentukan pada tahap desain.
Melalui target costing produk yang dihasilkan akan
dapat memperoleh laba yang diharapkan karena biaya yang diharapkan ditentukan
berdasarkan harga yang kompetitif. Sebagai dampaknya maka penggunaan target
costing harus sering mengadopsi ukuran-ukuran penurunan biaya yang ketat atau
melakukan desain ulang produk atau desain proses produksi sehingga harga produk
dapat kompetitif namun tetap dapat menghasilkan laba. Sehingga target costing
merupakan biaya yang sseharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu produk. Adapun
rumus dari target costing adalah:
Target
Costing = Harga Kompetitif – Laba yang di inginkan
Target
Costing lebih berfokus pada pengurangan cost pada tahap perencanaan, bukan pada
saat proses manufaktur sedang berjalan.
3.
Proses
Target Costing
Proses target costing
dibagi menjadi empat langkah utama, yaitu:
a. Market
driven costing.
Tahapan ini merupakan tahap
identifikasi target harga produk di pasaran. Dalam tahapan ini informasi yang
dibutuhkan adalah data harga pasaran produk pesaing dengan mempertimbangkan
kualitas dari produk pesaing tersebut. Kemudian ditetapkan target profit dengan
mempertimbangkan faktor biaya riset dan development dan berapa biaya yang akan
ditimbukan oleh produk tersebut. Selanjutnya dihitung allowable cost atau cost
yang dapat diterima dengan mengurangkan target harga dengan target laba.
Alowable cost merupakan target cost.
b. Product
Level Target Costing
Tahapan ini dimulai dengan
mengidetifikasi current cost produk yang akan diluncurkan. Biaya tersebut
kemudian dibandingkan dengan allowable cost sehingga dapat dievaluasi
kemungkinan adanya penghematan biaya pada current cost agar dapat mencapai
allowable cost.
c. Component
Level Target Costing
Dalam tahapan ini product cost
dievaluasi setiap komponennya dengan tujuan menargetkan harga jual supplier.
Pada tahapan ini dapat dilakukan penghematan cost dengan cara penekanan biaya
pada supply chain.
d. Chained
Target Costing
System chained target costing
adalah rantai dimana output dari system target costing pembeli menjadi input
dari system target cost supplier. Dalam tahap inilah efisiensi biaya supply
chain dapat dimaksimalkan.
Proses
target costing dapat digambarkan sebagai berikut:
4.
Alat
Target Costing
a. Tear
Down Analysis
Bisa juga disebut reverse
engineering, merupakan Analisa dengan cara mengevaluasi produk pesaing bagian
per bagian untuk memperoleh informasi mengenai prose pembuatan produk dan
perkiraan biayanya.
b. Value
Engineering
Perusahaan mengevaluasi kebutuhan
konsumen dengan cara mengidentifikasi produk seperti apa yang konsumen
inginkan. Setelah teridentifikasi kemudian dibandingkan dengan bagaimana
kemampuan tim desain untuk mewujudkan kebutuhan konsumen tersebut.
c. Reengineering
Reengineering merupakan aktivitas
pendisainan kembali suatu rancangan aau proses dengan tujuan untuk memperbaiki
biaya dan kualitas produk tersebut.
II.
COST
ANALYSIS FOR PRICING DECISIONS
Seperti yang kita
ketahui laba atau profit adalah selisih antara pendapatan dan cost. Harga
merupakan faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan. Data
cost yang benar sangat penting untuk mengetahui harga alternative untuk
meningkatkan profit. Hal penting yang mempengaruhi penentuan harga antara lain
adalah:
1.
Pengaruh permintaa customer.
2.
Strategi Pesaing
3.
Kesadaran Perusahaan akan pengaruh
masalah politik, hukum, dan image dalam menentukan harga.
Faktor
penting Cost dalam penentuan harga
a. Product
Cost
Product Cost merupakan langkah awal
dalam menentukan harga. Meskipun harga jual bisa saja nol (dalam artian sampel
sebagai promosi), namun semua cost harus dicover sebagaimana mestinya agar
tercapai break even point.
b. General
Cost-Plus formula
Ada beberapa cara untuk menentukan
cost formula. Antara lain adalah Price=Cost+(markup percentage x Cost)
c. Cost
Jangka Panjang
Untuk penentuan harga yang berlaku
jangka panjang, cost harus ditentukan mana yang termasuk direct material,
labour, variable, dan fixed manufacturing overhead. Hal ini sangat penting
untuk mengevaluasi dampak perubahan cost terhadap perubahan harga.
d. Faktor
Total Cost
Harus diperhatikan cost selain
manufacturing cost seperti biaya penjualan dan administrasi.
e. Pertimbangan
Fixed Cost
Fixed cost juga memiliki batasan
kapasitas dalam product cost. Maka dari itu harus dipertimbangkan pula quantity
pada target produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Web sumber:
Comments
Post a Comment