ACTIVITY ANALYSIS, COST BEHAVIOR AND COST ESTIMATION
1.
Activity Analysis
Yang dimaksud
dengan Activity Analysis adalah suatu kegiatan dalam rangka identifikasi dan menguraikan
jenis kegiatan dalam sebuah organisasi, dan mengevaluasi dampaknya terhadap
operasional organisasi tersebut. Analisis aktivitas ini akan bisa membantu
untuk menentukan:
1. kegiatan apa yang dilakukan
2. berapa banyak orang diperlukan
untuk suatu kegiatan
3. berapa banyak waktu yang
mereka habiskan
4. berapa banyak sumber daya yang
diperlukan
5. data operasional apa yang
mencerminkan kinerja kegiatan
6. apa nilai kegiatan terhadap
organisasi.
2.
Cost Behaviour
Perilaku
biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan
aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk
menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Biaya-biaya
bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam cara
Cost
behaviour atau perilaku biaya terhadap aktivitas perusahaan. Aktivitas adalah
perngorbanan waktu dan input untuk menghasilkan output. Jika aktivitas naik
atau turun, maka biaya tertentu akan naik atau turun juga atau mungkin tetap.
Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi situasi yang akan
terjadi dan jika suatu biaya diharapkan akan berubah, maka manajer harus dapat
memperkirakan seberapa besar perubahan tersebut. Untuk membantu manajer
mempermudah dalam tugasnya maka, biaya dikategorikan menjadi tiga pola
perilaku, yang mana ketiga pola perilaku biaya ini banyak ditemukan dalam
kebanyakan organisasi, yaitu:
a.
Biaya tetap
Biaya
tetap adalah merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh
perubahana aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap
per-unit akan semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per
unit akan turun tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya
tetap ini dapat membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan
biaya tetap ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri
atas elemen biaya tetap dan biaya variabel disajikan untuk laporan external.
Untuk
kepentingan internal, biaya tetap tidak perludi sajikan perunit karena dapt
membingungkan. Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan internal, agar
mudah (dan juga aman) biaya tetap disajikan secara total. Biaya tetap
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Biaya yang jumlah totalnya tetap
konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas
sampai dengan tingkatan tertentu.
Pada biaya
tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan
perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya
satuan, semakin rendah volumekegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Tipe -tipe biaya tetap adalah
sebagai berikut:
Biaya tetap yang telah ditentukan
(committed fixed cost) adalah
biaya tetap yang berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur
organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh: penyusutan gedung dan
peralatan, pajak bangunan, asuransi.
Biaya tetap kebijakan
(discretionary fixed cost)
adalah biaya tetap yang terjadi karena keputusan manajemen. Contoh: biaya
riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen.
Suatu biaya diklasifikasikan
sebagai committed atau discretionary fixed cost tergantung pada kebijakan/strategi
perusahaan.
b.
Biaya Variable
Biaya
Variable adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap
perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, maka
total biaya variabelnya juga akan berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka
total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan variable
karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity
based) merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variable
atau bisa disebut dengan
penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver).
Contoh
dari basis aktivitas yang umum yaitu: jam tenaga kerja langsung, jam mesin,
unit yang di produksi, dan unit yang dijual. Porsi biaya variabel dan tipe
biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur
organisasi.
Biaya variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya yang jumlah totalnya
akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan,
semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel,
semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
b. Pada biaya variabel, biaya
satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi
biaya satuan konstan.
Tidak
semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel
berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel
proporsial (proportionately variable) Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap
(step-variable) Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya
variabel sejati (true variable) atau biaya variabel proporsional karena
jumlah yang digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung
dengan tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli
tetapi tidak digunakan dapat di simpan di gudang dan digunakan lagi pada
periode mendatang.
Biaya
variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya
dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang
sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu
kerja bagi tenaga pemeliharaan biayasanya ditentukan dalam bentuk borongan.
Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan
dan di gunakan dalam periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak
digunakan secara efektif, maka akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga
pemeliharaan akan bekerja secara asal apabila
pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan bekerja secara intensif kalau
diawasi secara ketat. Sumber daya yang diperoleh dalam jumlah besar (seperti
pekerjap emeliharaan) dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya karena
adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas disebut biaya variabel
bertahap. Perilaku biaya variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya
variabel.
c.
Biaya Semi Variable
Biaya
Semi Vaiable atau semi veriable cost merupakan biaya yang terdiri atas elemen
biaya variabel maupun biaya tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya
semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah
sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya
tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah
total biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendahpula jumlah
total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional).
b. Biaya semi variabel per satuan
berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi
sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin
tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume
kegiatan semakin tinggi biaya satuan. Contoh biaya semi variabel misalnya:
biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik,
biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian
biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan kedalam biaya tetap
dan biaya variabel. Hubungan antara biaya semivariabel dengan tingkat
aktivitas dalam persamaan garis lurus adalah: Y = a + bx
Y
= total biaya semivariabel
a
= total biaya tetap
b
= biaya variabel per unit aktivitas
x
= tingkat aktivitas
Pentingnya
manajemen untuk memahami bagaimana hubungan antara biaya dengan faktor-faktor
yang memicu perubahan biaya (cost driver). Estimasi biaya membantu manajemen
untuk memprediksi berapa besarnya biaya pada level aktivitas yang direncanakan
termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan menyusun anggaran. Estimasi
biaya adalah proses menaksir hubungan antara biaya-biaya dan pengarah biaya
yang menyebabkannya. Beberapa biaya-biaya secara langsung dihubungkan dengan
suatu aktivitas dan dapat diperkirakan didasarkan pada aktivitas itu.
Biaya-Biaya lain secara tidak langsung dihubungkan dengan suatu aktivitas dan
tidakmudah untuk diramalkan sebab tidak langsung. Ini adalah satu tantangan
bagi para Manajer Keuangan disetiap UKM harus mengerti tentang penaksiran
biaya-biaya. Tantangan lainnya ada sebab pembelanjaan dan biaya-biaya tidak
selalu terjadi pada waktu yang sama. Tujuan utama penilaian biaya adalah
mengatur biaya-biaya, pembuatan keputusan, dan untuk merencanakan dan
menetapkan standard.
Cost
estimation atau estimasi biaya adalah proses untuk menentukan bagaimana suatu
biaya tertentu berperilaku. Tujuan dari estimasi biaya adalah pemisahan jumlah
biaya tetap dan biaya variable yang akan digunakan untuk merencanakan dan
memprediksi biaya yang akan timbul dimasa yang akan datang berdasarkan perilaku
biayanya. Metode estimasi biaya diperlukan hanya untuk biaya yang
diidentifikasi sebagai biaya campuran. Dimana pada biaya campuran (mixed costs)
terdiri dari biaya tetap dan biaya variable. Rumus biaya, atau persamaan biaya,
adalah output dari proses estimasi biaya.
Metode
estimasi biaya tidak perlu digunakan untuk memecahkan biaya menjadi bagian
tetap dan variable, jika suatu biaya adalah merupakan biaya tetap atau biaya
variabel.
Estimasi biaya memfasilitasi
manajemen strategi dengan 2 cara :
a. Estimasi biaya membantu memprediksi
biaya di masa yang akan datang dengan menggunakan penggerak biaya berdasarkan
aktivitas, volume, struktur atau pelaksanaan yang di identifikasi sebelumnya.
b. Estimasi biaya membantu
mengidentifikasi penggerak biaya utama untuk suatu objek biaya dan penggerak
biaya tersebut yang paling berguna dalam memprediksi biaya
Terdapat 6 langkah dalam melakukan estimasi biaya:
1. Mendefinisikan Objek Biaya yang
akan Diestimasi
Meskipun tampaknya merupakan hal
yang mendasar, mendefenisikan biaya
tertentu yang akan diestimasikan seharusnya dilakukan secara hati-hati.
2. Menentukan Penggerak Biaya (cost
driver)
Penggerak biaya merupakan faktor
penyebab yang digunakan dalam estimasi biaya. Ade beberapa contoh biaya yang
diestimasikan dan pengerak biayanya yang terkait seperti: biaya bahan bakar
untuk truk pengantar barang dan Jumlah mil yang ditempuh. Biaya pemanas ruangan
untuk bangunan Suhu udara yang akan
dipertahankan dalam bangunan.
Biaya pemeliharaan untuk bangunan
pabrik Jumlah jam mesin dan jumlah jam
tenaga kerja langsung
3. Mengumpulkan Data yang Konsisten
Data harus konsisten dan akurat.
Konsisten berarti setiap periode data yang dikalkulasikan menggunakan dasar
akuntansi yang sama dan seluruh transaks dicatat dengan tepat berdasarkan
periode terjadinya. Keakuratan data juga bergantung pada sumber data.
Kadangkala data yang dikembangkan dalam perusahaan sangat handal, sebagai
akibat dari kebijakan dan prosedur manajemen untuk memastkan keakuratan
tersebut.
4. Membuat Grafik Data
Tujuan pembuatan grafik data
adalah untuk mengidentifikasi pola yang tidak umum, adanya pergeseran atau ketidaklinieran data harus
diberikan perhatian khuus dalam mengembangkan estimasi
5. Memilih dan Menggunakan Metode
Estimasi
Dua metode estimasi yang
disajikan pada bagian berikutnya berbeda kemampuannya dalam memberikan estimasi
biaya yang paling akurat jika dibandingkan dengan biaya keahlian dan sumber
daya yang digunaka. Akuntan manajemen memilih metode yang memiliki tingkat
ketepatan/pertukaran biaya terbaik terhadap tujuan estimasi.
6. Menilai Keakuratan Estimasi Biaya
Tahap terakhir yang penting dalam
estimasi biaya adalah mempertimbangkan potensi kesalahan estimasi yang dibuat.
Terdapat 4 metode estimasi biaya
sebagai berikut :
1. Industrial engineering method
Estimasi biaya dengan menganalisa
hubungan antara input dan output dalam bentuk fisik. Metode ini sangat memakan
waktu dan biaya serta tidak praktis.
2. Conference method
Estimasi biaya berdasarkan
analisis dan pendapat mengenai biaya dan cost driver-nya yang dikumpulkan dari
berbagai departemen dalam perusahaan (purchasing, proses manufaktur, karyawan
dsb). metode ini memacu kerjasam antar departemen, lebih kredibel, serta cepat
dikembangkan karena tidak memerlukan data analisis yang rinci. Namun karena
berdasarkan opini bukan estimasi, metode ini keakuratannya tergantung dari
kepedulian dan keahlian para pihak yang terlibat
3. Account Analysis method
Estimasi biaya dengan
mengklasifikasikan akun biaya pada buku besar pembantu sebagai biaya variabel,
fixed atau campuran sesuai dengan level aktivitas.
4. Quantitative Analysis method
Analisis kuantitatif ini
menggunakan metode matematis formal untuk menyesuaikan fungsi biaya dengan
obsservasi data masa lalu. Metodenya ada dua yaitu: High-Low method dan
Regression Analysis method.
Metode
Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method) adalah metode
yang memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan
mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.
Metode titik tertinggi dan terendah memiliki keunggulan dan kelemahan.
Keunggulannya
adalah Metode ini sangat sederhana sehingga mudah dihitung dan dipakai.
Sedangkan Kelemahannya adalah Kurang teliti dan cermat, karena hanya didasarkan
pada dua tingkatan kapasitas yang ekstrim, yaitu tertinggi dan terendah,
tingkatan kapasitas yang lain tidak dipertimbangkan. Perbedaan antara kedua
titik tersebut disebabkan karena adanya perubahan kapasitas dan besarnya tarif
biaya variabel satuan, sehingga persamaan Y = a + b (x) dapat
ditentukan.
Adapun
langkah-langkah memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dengan metode titik
tertinggi dan terendah (high and low point method) adalah :
Menentukan biaya variabel satuan
= b
Biaya pada titik
tertinggi Yt = a + bxt
Biaya pada titik terendah Yr
= a + bxr
Perbedaan Yt – Yr = bxt –
bxr
Jadi : b (xt – xr) = Yt - Yr
dimana : Yt = jumlah
biaya pada titik tertinggi
Yr = jumlah biaya pada titik
terendah
a = jumlah total biaya tetap
xt = kapasitas tertinggi
xr = kapasitas terendah
Menentukan Besamya Total Biaya
Tetap = a
Total biaya tetap
pada a dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi atau biaya pada
titik terendah, dengan rumus : Pada titik tertinggi adalah : a = Yt – bxt
Pada titik terendah adalah
: a = Yr – bxr
Menentukan besamya Anggaran
Fleksibel
Setelah b dan a dapat ditentukan,
maka besamya persamaan atau rumus biaya dengan anggaran fleksibel adalah
: Y=a+b x
Dalam metode analisis regresi ada
2 variabel, yaitu variabel bebas (independen)
dan variabel tergantung (dependent). Dalam konteks manajemen biaya, variabel
independen adalah cost driver yang digunakan untuk memperkirakan nilai variabel
dependen.
Rumus dasar analisis regreasi
adalah sbb:
Y = a + bX + e
Y = nilai variabel dependen,
yaitu biaya yang akan diperkirakan
a = kuantitas tetap (konstan),
melambangkan nilai Y ketika X = 0
b = biaya variabel unit , disebut
juga koefisien variabel independen.
e = kesalahan perkiraan
(estimation error) yang mencerminkan sejauh mana perkiraan dari berdasar rumus
regresi berbeda dari data.
Conclussion
Conclussionnya adalah: Perilaku
biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan
aktivitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan perilaku
biaya. Biaya variabel merupakan biaya yang meningkat secara proporsional dengan
peningkatan aktivitas. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah jumlah
totalnya ketika penggunaan aktivitas berubah, sedangkan biaya campuran merupakan
biaya yang mempunyai komponen tetap dan variabel. Estimasi biaya membantu
manajemen untuk memprediksi berapa besarnya biaya pada level aktivitas yang
direncanakan termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan menyusun anggaran.
KESIMPULAN
Perilaku
biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan
aktifitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan perilaku
biaya. Biaya variabel salah sau faktor penting dalam penentuan perilaku biaya.
Biaya variabel merupakan biaya yang meningkatkan secara proposional dengan
peningkatan aktifitas. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah jumlah
totalnya ketika penggunaan aktifitas berubah, sedangkan biaya campuran
merupakan biaya yang mempunyai komponen tetap dan variabel estimasi biaya
membantu manajemen untuk memprediksi berapa besarnya biaya pada level aktivitas
yang direncanakan termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan menyusun anggaran.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment