Upaya Penanggulangan Kemiskinan di
Indonesia
Oleh: Ervina Hasibuan
(7103210015)
Kemiskinan
Kemiskinan
bukanlah masalah baru lagi bagi Negara Indonesia. Kemiskinan telah
menjadi masalah yang tiada habis-habisnya di Negara Indonesia saat ini.
Bagaimana tidak sampai saat ini belum ada tindakan pemerintah yang
memberikan dampak nyata pada pengurangan kemiskinan. Kita tahu bahwa
telah banyak program-program yang telah dilakukan oleh pemerintah, namun
belum memberikan dampak atau belum membuahkan hasil. Hal ini bukanlah
pernyataan bahwa kita harus menyalahkan pemerintah, karena sebenarnya langkah
pemerintah ini sudah cukup besar, dan seharusnyalah kita juga ikutserta dalam
memberikan solusi pengentasan kemiskinan. Sebagai contoh bantuan pemerintah
bagi masyarakat miskin adalah dengan memberikan dana BOS untuk membantu
anak-anak yang berasal dari masyarakat miskin dalam pendidikan, memberikan
raskin, dan bantuan langsung tunai. Tetapi dalam hal ini ada saja masalah yang
menghambat pemerataan bantuan. Misalnya saja pemberian dana bantuan tidak
dengan tepat, bahkan ada masyarakat yang dianggap miskin tidak memperoleh
bantuan, sementara yang tidak layak memperoleh bantuan malah menerima bantuan.
Hal ini menyebabkan tidak adanya perkembangan. Apalagi jika hal seperti ini
berlanjut terus menerus. Sebenarnya apa yang terjadi dinegara ini mengenai
kemiskinan tidaklah jauh dari pribadi kita sendiri.
Pada
hakikatnya sebuah kenyataan besar atau sebuah masalah besar hanya bisa
diselesaikan dengan memulainya dari hal kecil, yaitu diri sendiri. Memulai dari
diri sendiri, dalam hal ini maksudnya bahwa kita seharusnya mampu melakukan
tindakan-tindakan keseharian kita dengan membudayakan hidup hemat, sederhana
dan tidak berlebihan. Masalah utama yang sering kita hadapi adalah, misalnya
dalam sebuah rumah tangga. Seorang ibu sudah tahu bahwa keuangan keluarganya
sudah menipis atau bahkan tidak ada lagi, tetapi karena keluarga tersebut
menganut budaya boros, gengsi dan ingin dipandang maka segala sesuatuya
dilakukan untuk memperoleh barang yang di inginkan tersebut, langkah yang
sering dilakukan adalah dengan melakukan pinjaman, atau mengutang. Sekali
melakukan pinjaman maka akan semakin ketagihan, bagaimana seseorang tidak
mengalami kemiskinan yang tak kunjung berakhir jikalau budaya boros tak
dapat dihentikan.
Sebagai
seorang mahasiswa juga sering terjadi seperti hal tersebut diatas. Kita bisa
mengurangi tingkat kemiskinan dengan cara mengurangi keinginan kita untuk
memiliki suatu yang tidak benar-benar penting untuk kita miliki, dan sebaiknya
kita harus mampu menjadikan budaya kita menjadi budaya hemat. Jadi dalam
bahasan selanjutnya akan dijelaskan sekilas mengenai apakah itu kemiskinan dan
bagaimana cara menanggulanginya.
Upaya
penanggulangan kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan bisa saja disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya dan memperoleh pendidikan dan pekerjaan. (Hari Susanto 2006)
mengatakan umumnya instrumen yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang
atau sekelompok orang dalam masyarakat tersebut miskin atau tidak bisa dipantau
dengan memakai ukuran peningkatan pendapatan atau tingkat konsumsi seseorang
atau sekelompok orang.
Sifat
kemiskinaan dan ketidakmerataan pendapatan menjadi masalah yang sering dan
banyak dibicarakan dibanyak Negara didunia. Walaupun yang menjadi sasaran
utamanya yang berhubungan dengan masalah distribusi pendapatan dan kekayaan
yang tidak merata didalam ekonomi, tetapi perlu pula diketahui bahwa kedua
tujuan itu hanya sebagian kecil dari masalah ketidakmerataan didalam arti yang
lebih luas yang terdapat dinegara-negara berkembang. (M.Ishak,SE,AK, M.Si.
:136) dituliskan bahwa Jika muncul pertanyaan apakah langkah yang selama ini
dilakukan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan secara langsung telah
mengurangi tingkat kemiskinan? Jawaban dari pertanyaan ini jelas ya, meskipun
relatif sangat lambat. Memang ukuran lambat atau cepat secara kuantitatif tidak
ada. Namun barangkali bias dipertanyakan perbandingan antara kemampuan bangsa
untuk meningkatkan kemakmuran rata-rata seluruh bangsa dan sekaligus
kemampuan bangsa untuk ikut memiliki salah satu orang terkaya di dunia, dengan
masih hadirnya lebih dari 25 juta warga bangsa Indonesia yang pendapatannya
masih dibawah Rp 350,00 per orang tiap hari.
Sebenarnya
kita tidak bisa menjawab pertanyaan atau tantangan kita dengan ya atau tidak.
Untuk bisa menjawabnya secara memuaskan maka diperlukan perasaan. Dan
inilah maksud dari adanya jalur pemerataan yaitu pemerataan kesempatan
memperoleh keadilan. Keadilan yang dimaksud adalah keadilan ekonomi yaitu rasa
diperlakukan adil dalam aneka kehidupan dan aktivitas ekonomi. Rakyat kecil
tidak mengutamakan pemerataan yang secara total dalam pembagian pendapatan
nasional, tetapi cukup diperlakukan dengan adil dalam kehidupan ekonomi.
Perhatian Negara-negara miskin lebih ditujukan pada pertentangan antara
pertumbuhan dan distribusi pendapatan. Tingkat pengangguran terus meningkat
baik dikota maupun di desa. Distribusi pendapatan dari tahun ketahun makin
tidak merata. Sehingga banyak beranggapan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi
yang cepat gagal dalam upaya menanggulangi kemiskinan masyarakat.
(Koran
SIB 2000: 11) menjelaskan bahwa Di Nusa Tenggara Timur (NTT) 2000 kasus balita
kekurangan gizi dan 206 anak di bawah lima tahun gizi buruk. Sedangkan di Bogor
selama 2005 tercatat sebanyak 240 balita menderita gizi buruk dan 35 balita
yang statusnya marasmus dan satu di antaranya positif busung lapar. Sementara
di Jakarta Timur sebanyak 10.987 balita menderita kekurangan gizi. Dan, di
Jakarta Utara menurut data Pembinaan Peran Serta Masyarakat Kesehatan
Masyarakat [PPSM Kesmas] Jakut pada Desember 2005 kasus gizi buruk pada bayi
sebanyak 1.079 kasus. Hal ini menjelaskan bahwa selain masalah pendapatan yang
rendah, masalah kemiskinan juga tidak lepas dari masalah kesehatan. Bagaimana
tidak kesehatan tidak terganggu, jika seorang ayah dalam sebuah keluarga tidak
memiliki pekerjaan atau pengangguran, pesti pendapatannya juga tidak aka nada,
bagaimana bisa ayah tersebut memberikan makanan dengan tingkat gizi yang cukup
bagi keluarganya? Hal ini lah salah satu masalah yang perlu ditanggulangi agar
kemiskinan bisa terhapuskan.
Dampak
Kemiskinan
Dampak
dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks.
Pertama, pengangguran. Sebagaimana kita ketahui jumlah pengangguran terbuka
tahun 2007 saja sebanyak 12,7 juta orang. Jumlah yang cukup “fantastis”
mengingat krisis multidimensional yang sedang dihadapi bangsa saat ini. Dengan
banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki penghasilan
karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan
mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran
telah menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan
dampak secara langsung terhadap tingkat pendapatan, nutrisi, dan tingkat
pengeluaran rata-rata.
Dalam
konteks daya saing secara keseluruhan, belum membaiknya pembangunan manusia di
Tanah Air, akan melemahkan kekuatan daya saing bangsa. Ukuran daya saing ini
kerap digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu bangsa dalam bersaing dengan
bangsa-bangsa lain secara global. Dalam konteks daya beli di tengah melemahnya
daya beli masyarakat kenaikan harga beras akan berpotensi meningkatkan angka
kemiskinan. Razali Ritonga menyatakan perkiraan itu didasarkan atas kontribusi
pangan yang cukup dominan terhadap penentuan garis kemiskinan yakni hampir tiga
perempatnya [74,99 persen].
Meluasnya
pengangguran sebenarnya bukan saja disebabkan rendahnya tingkat pendidikan
seseorang. Tetapi, juga disebabkan kebijakan pemerintah yang terlalu
memprioritaskan ekonomi makro atau pertumbuhan [growth]. Ketika terjadi krisis
ekonomi di kawasan Asia tahun 1997 silam misalnya banyak perusahaan yang
melakukan perampingan jumlah tenaga kerja. Sebab, tak mampu lagi membayar gaji
karyawan akibat defisit anggaran perusahaan. Akibatnya jutaan orang terpaksa
harus dirumahkan atau dengan kata lain meraka terpaksa di-PHK
Cara
penanggulangan masalah kemiskinan
Menyatakan
bahwa penanggulangan mengenai kemiskinan dan ketidak merataan pendapatan yang
sudah berjalan begitu lamanya, merupakan masalah pokok dalam pembangunan dan
kebijaksanaan ((Bachrawi Sanusia : 64 ))
1.
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
Bantuan
kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah
menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
Bantuan terhadap
keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi
orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja
sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
Persiapan
bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang
miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang
dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau
orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti
kebutuhan akan perawatan kesehatan. Pendek kata, kemiskinan merupakan persoalan
yang sangat kompleks dan kronis. Karena itulah, maka cara penanggulangan
kemiskinan pun membutuhkan analisis yang tepat, melibatkan segala permasalahan
yang berhubungan dengan masalah kemiskinan, dan diperlukan strategi penanganan
yang tepat, sistem berlanjut dan sifatnya yang tetap. Sejumlah variabel dapat
dipakai untuk melacak persoalan kemiskinan, dan dari variabel ini dihasilkan
serangkaian strategi dan kebijakan penanggulangan kemiskinan yang tepat sasaran
dan berkesinambungan.
a.
Dari
aspek pendidikan misalnya, pendidikan yang rendah dipandang sebagai penyebab
kemiskinan.
b.
Dari
aspek kesehatan, rendahnya mutu kesehatan masyarakat menyebabkan terjadinya
kemiskinan.
c.
Dari
aspek ekonomi, penguasaan teknologi dan kurangnya keterampilan, dilihat sebagai
alasan mendasar mengapa terjadi kemiskinan.
Selama
tiga dekade, upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan penyediaan
kebutuhan dasar seperti pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perluasan
kesempatan kerja, pembangunan pertanian, pemberian dana bergulir melalui sistem
kredit, pembangunan prasarana dan pendampingan, penyuluhan sanitasi dan
sebagainya. Dari serangkaian cara dan strategi penanggulangan kemiskinan
tersebut, semuanya berorentasi material, sehingga keberlanjutannya sangat
tergantung pada ketersediaan anggaran dan komitmen pemerintah. Di samping itu,
tidak adanya tatanan pemerintahan yang demokratis menyebabkan rendahnya
akseptabilitas dan inisiatif masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan dengan
cara mereka sendiri.
Enam
Langkah menanggulangi masalah Kemiskinan
Berdasarkan
informasi yang dikutif dari pengaksesan internet (Indonesia Expanding Horizons)
menyatakan bahwa Dalam penanggulangan kemiskinan yang jelas. Pemerintah
Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas
berbagai usaha yang telahvdijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan
kemiskinan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru adalah
menyelesaikan dan mengadaptasikan rancangan strategi penanggulangan kemiskinan
yang telah berjalan. Kemudian hal ini dapat dilanjutkan dengan tahap
pelaksanaan. Berikut ini dijabarkan sepuluh langkah yang dapat diambil dalam
mengimplementasikan strategi pengentasan kemiskinan tersebut.
1.
Meningkatkan
Fasilitas Jalan dan Listrik di Pedesaan.
Jalan nasional dan
jalan provinsi di Indonesia relatif dalam keadaan yang baik. Tetapi, coba kita
perhatikan bagaiman jalan di kabupaten? setengah dari jalan kabupaten berada
dalam kondisi yang buruk. Hal yang sama juga dapat terlihat pada penyediaan
listrik. Saat ini masih banyak penduduk desa,yang belum menikmati tenaga
listrik. Ini adalah salah satu yang harus diperbaiki
2.
Memperbaiki
Kesehatan Melalui Fasilitas Sanitasi Yang Baik
Indonesia juga
mengalami krisis dalam penyediaan fasilitas sanitasi. Pemerintah memang pernah
melakukan perbaikan dalam hal penyediaan air dan sanitasi, akan tetapi hanya
sebagian kecil saja. Akibatnya, masih banyak penduduk miskin cenderung
menggunakan air dari sungai yang telah tercemar. Tempat tinggal mereka juga
sering berada di dekat tempat pembuangan limbah. Hal ini membuat penduduk
miskin cenderung menjadi lebih mudah sakit. Untuk mengatasi hal tersebut ada
dua hal yang dapat dilakukan:
a.
Pemerintah
dapat menjalankan kampanye dan himbauan publik secara nasional untuk
meningkatkan kesadaran dalam penggunaan fasilitas sanitasi yang lebih baik.
Biaya yang diperlukan untuk kampanye tersebut tidaklah terlalu tinggi,
sementara hasilnya bisa bermanfaat cukup baik.
b.
Penyediaan
sanitasi memang harus diperbaiki. hal terpenting adalah : (i)mengadakan
kesepakatan dalam pihak pemimpin untuk membahas masalah pembiayaan fasilitas
sanitasi
c.
Pembatasan
pajak yang merugikan usaha local dan orang miskin
Salah
satu sumber penghasilan bagi penduduk miskin di daerah pedesaan adalah
wiraswasta dan usaha pendukung pertanian. Setengah dari penghasilan masyarakat
petani miskin berasal dari usaha pendukung pertanian. Sayangnya, saat ini
banyak pemerintah daerah berlomba-lomba meningkatkan pendapatan mereka dengan
cara mengenakan pajak dan pungutan daerah yang lebih tinggi. Usahawan pada saat
ini harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengurus berbagai izin
yang sebelumnya dapat mereka peroleh secara cuma-cuma. Belum lagi berbagai
pungutan liar yang harus dibayarkan untuk menjamin pengangkutan barang berjalan
secara lancar dan aman. Berbagai biaya ini menghambat pertumbuhan usaha di
tingkat lokal dan menurunkan harga jual yang diperoleh penduduk miskin atas
barang yang mereka produksi.
3.
Memberikan
Hak Menggunakan Tanah Bagi Masyarakta Miskin
Pemberian hak atas
tanah juga membuka akses penduduk miskin pada kredit dan pinjaman. Dengan
memiliki sertifikat kepemilikan mereka dapat meminjam uang, menginvestasikannya
dan mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari aktifitas mereka.
4.
Perbaikan
Atas Kualitas Pendidikan
Indonesia memang
berhasil menuntaskan pendidikan di tingkat pendidikan dasar. Hanya saja, banyak
anak-anak dari keluarga miskin yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke
tingkat selanjutnya dan terpaksa keluar dari sekolah dasar sebelum dapat
menamatkannya Hal ini terkait erat dengan masalah utama pendidikan di
Indonesia, yaitu buruknya kualitas pendidikan dan rendahnya pendapatan. Pemerintah
dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan mencegah terputusnya pendidikan
masyarakat miskin dengan cara:
a.
Membantu
dalam hal pembiayaan pendidikan
b.
Menyediakan
dana bantuan pendidikan bagi masyarakat miskin
c.
Mengubah
beasiswa Jaring Pengaman Sosial
5.
Menyediakan
Dana Untuk Masyarakat Miskin
Pemberian dana
yang terarah dengan baik dapat membantu masalah ini. Untuk memecahkan masalah
tersebut, pemerintah dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
1. Memberikan
bantuan dana untuk membantu menanggulangi kesenjangan keuangan antar daerah.
Dengan memperhitungkan tingkat kemiskinan, luas wilayah, jumlah penduduk, biaya
hidup dan kapasitas fiskal. Tetapi pada kenyataannya, dana ini masih
dialokasikan berdasar pola pengeluaran pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu
penetapan besar DAU harus lebih banyak didasarkan formula di atas, bahkan
dengan memberikan porsi yang lebih besar pada tingkat kemiskinan.
2. Meningkatkan
infrastruktur di daerah pedesaan, kesehatan, pendidikan, serta penyediaan air
bersih dan sanitasi. Daerah yang lebih miskin harus dapat menerima Dana yang
lebih besar.
Penutup
Secara
keseluruhan dapat kita katakana bahwa kesejahteraan hidup itu sebenarnya belum
tercipta. Kalau sekarang mereka bias makan, mereka juga harus memikirkan
bagaimana dan apakah besok makan. Dan apabila ada sebuah keluarga yang sakit
maka masalah akan timbul dalam hal biaya. Jangankan untuk biaya berobat untuk
makan saja sering tidak mampu membeli makan. Pendidikan bahkan menjadi
keresahan bagi orang tua. Kurang baiknya keadaan perekonomian yang dirasakan
oleh masyarakat menandakan bahwa belum terciptanya kesejahteraan.
Jika
kita perhatikan banyak pencapaian yang telah dilakukan pemerintah demi
mengentaskan atau menanggulangi masalah kemiskinan, tetapi tak dapat kita
sangkal bahwasannya Negara Indonesia masih tetap berada dalam lingkaran
kemiskinan. Salah satu cara dalam memerangi atau menanggulangi masalah
kemiskinan itu adalah dibutuhkannya langkah yang berkelanjutan, terarah dan
terpadu, yang khususnya memperbaiki atau membangun Sumber Daya Manusia yang
berkualitas, baik melalui perbaikan aspek pendidikan, perbaikan dalam hal
kesehatan yaitu meningkatkan gizi masyarakat, (meningkatkan derajat dalam aspek
kesehatan), dicanangkannya program keluarga berencana.
Akhirnya
perlu ditekankan dan digaris bawahi bahwa berhasil atau tidaknya suatu
pembangunan yang dilakukan suatu Negara harus dinilai dari segi Kualitas
Manusianya itu sendiri. Sumber Daya manusia lah yang merupakan tolok ukur
pembangunan, tidak hanya pendapatan perkapita. Semoga Negara Indonesia bebas
dari kemiskinan dengan waktu yang cepat.
DAFTAR
PUSTAKA
Ishak. M. 2010. Mata
Kuliah Sosial Ekonomi. Medan. FE Unimed.
Sukirno, Sadono.
2007. Ekonomi Pembangunan (proses masalah dan dasar kebijakan) Edisi 2,
Penerbit Kencana. Jakarta.
Sanusi, Bachrawi.
2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Penenrbit PT Rineka Cipta. Jakarta.
Sihombing,
Dionisius Dkk, 2011. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Universitas Negeri Medan.
Fakultas Ekonomi. Medan.
Halo,
ReplyDeleteNama saya Dewi Rumapea, saya berasal dari Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk menginformasikan semua pencari pinjaman, tentang pemberi pinjaman yang dapat dipercaya yang disebut Glory pinjaman perusahaan, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sejumlah Rp500.000.000 dalam waktu kurang dari 3 jam tanpa tekanan atau tekanan pada suku bunga rendah 2%. Saya sangat terkejut saat memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya ajukan, dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan. Jadi saya berjanji akan membagikan kabar baik, agar orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, hubungi Ibu Glory melalui email: gloryloanfirm@mail.com.
Anda juga bisa menghubungi saya di email saya: dewiputeri9@gmail.com